Sekilas tentang Tes Acept UGM: Listening Comprehension

Soal pertama yang akan Anda hadapi dalam tes AcEPT UGM adalah Listening Comprehension. Tes ini menguji kemampuan Anda mendengarkan teks bahasa Inggris bernuansa akademik. Tes dibagi ke dalam dua kelompok soal, yakni Short Statements (berisi 10 butir soal) dan Short Talks (10 butir soal).
Semua soal Listening akan diperdengarkan oleh narrator dalam bentuk rekaman suara yang dipancarkan melalui pengeras suara yang ada di dalam ruangan tes. Semua narrator adalah penutur asli bahasa Inggris, yang membacakan teks soal dengan kecepatan antara 140 – 160 wpm (kata per menit). Kecepatan ini sedikit di bawah kecepatan TOEFL yang dibacakan dalam kecepatan 180 – 220 wpm. Jeda waktu antara soal satu ke soal berikutnya adalah 15 detik dalam test AcEPT, atau sedikit lebih lama dibanding TOEFL yang berjarak waktu 12 detik setiap soalnya. Jika Anda ingin sukses dalam bagian ini, Anda harus membiasakan diri dengan tes ini sebelum tes yang asli Anda ikuti. Pelajarilah dengan baik “apa yang diujikan” dalam tes ini dan “bagaimana mempersiapkan diri” menghadapi tes. Anda pun akan lebih siap menghadapi tes jika mengetahui rahasia tes Listening.

Rahasia Listening Comprehension
Tidak banyak yang tahu bahwa kesulitan mengerjakan tes Listening Comprehension dalam tes-tes bahasa Inggris sebagai bahasa asing, entah itu tes TOEFL, TOEIC, EPT, IELTS, IBT atau pun AcEPT adalah karena tidak dikuasaninya kemampuan mempersepsi bunyi ujaran bahasa Inggris (English speech perception). Kemampuan mempersepsi bunyi ujaran dalam bahasa Inggris ini belum memiliki tempat yang memadai dalam dunia pendidikan bahasa Inggris di Indonesia, sehingga kesulitan-kesulitan mengerjakan tes listening yang disebabkan oleh ketidakmampuan peserta tes mempersepsi bunyi ujaran ini sulit diatasi peserta tes. Selama esensi dari persoalan listening ini tidak tersentuh, mispersepsi bunyi akan terus terjadi, dan selama itu pulalah kesulitan mengerjakan bagian Listening akan menghinggapi setiap peserta tes. Untuk itu strategi mempersiapkan diri menghadapi tes Listening harus diubah. Anda harus mulai berani memfokuskan diri pada persepsi bunyi ujaran, bukan pada bentuk-bentuk kalimat atau pengenalan-pengenalan ekspresi idiomatik semata. Hal ini karena Anda berhadapan dengan bunyi ujaran di udara yang belum tentu bisa ditangkap radar pendengaran Anda, bukan dengan kata-kata yang segera bisa ditangkap pasti oleh ‘radar’ penglihatan kita seperti ketika anda mengerjakan soal Reading.
Oleh karena karakter tes Listening Comprehension tidak sama dengan karakter tes bagian lain, seperti Reading Comprehension, maka kita harus pandai-pandai mempersiapkan diri dan menyiasati tes ini. Jika tes Reading dijembatani oleh ‘mata’ untuk menangkap untaian kata-kata dalam sebuah teks bacaan; maka tes Listening ini bertumpu pada kemampuan ‘telinga’ menangkap sinyal-sinyal akustik berupa bunyi-bunyi ujaran yang akan diteruskan oleh ‘lobus temporal’ ke pusat otak kita. Jika saat mengerjakan Reading Comprehension asumsinya kita selalu bisa langsung mengerti apa yang ditanyakan, maka saat mengerjakan Listening kita harus terlebih dahulu mampu mempersepsi maksud pertanyaan dengan baik. Jika persepsi tidak terbangun, maka pertanyaan pun tidak akan pernah sampai ke otak kita. Dan kita pun akan mengalami deadlock, tidak mungkin bisa menjawab dengan benar setiap pertanyaan narrator. Persoalan akan bertambah runyam manakali Anda tidak mampu mempersepsi kalimat dengan benar; sebaliknya Anda malah mengalami mispersepsi pada kalimat yang Anda dengar. Ini lebih fatal karena ketika mispersepsi terjadi, maka yang muncul dalam otak Anda adalah makna yang berbeda dari makna yang dimaksud oleh narrator. Sebagai akibatnya informasi yang disampaikan narrator ‘tidak nyambung’ dengan apa yang ditangkap radar pendengaran kita. Disitulah terjadi mispersepsi atau misunderstanding yang akibatnya sangat fatal bagi peserta tes. Baca lebih lanjut

Contoh soal tes Acept UGM: Composing Skill (Paraphrase)

Composing Skills merupakan salah satu bagian penting tes AcEPT karena kemampuan mengerjakan bagian ini akan memberikan gambaran kepada peserta tes tentang potensi kemampuan menulis dalam bahasa Inggris, dan secara pragmatis, kemampuan mengerjakan bagian ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam scoring. Agar peserta tes dapat mengantisipasi soal Composing Skills, berikut digambarkan tentang apa yang diujikan dalam Composing Skill dan bagaimana mempersiapkan diri menghadapi tes ini.

Rahasia Composing Skills

Composing Skills mengujikan kemampuan menyusun kalimat dalam bahasa Inggris. Yang harus diperhatikan peserta tes dalam uji kemampuan ini adalah:

(1) bagaimana kalimat itu tersusun, dan (2) bagaimana kalimat-kalimat itu disusun menjadi sebuah paragraf. Secara kongkrit, Composing Skills mengujikan hal-hal yang berhubungan dengan:

[A] kemampuan me-rekomposisi atau memparafrasa kalimat (Paraphrasing  sentences),

[B] membetulkan atau mengedit bagian yang secara gramatik dianggap error (editing),

[C] menentukan konstruksi kalimat yang berterima (correct sentences), [D] menyusun kalimat secara logis (logical order), dan

[E] menyusun paragraf  dengan cara mengurutkan kalimat-kalimat yang disediakan secara acak (jumbled sentences). Baca lebih lanjut