Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan yang sangat menentukan dalam memperoleh lapangan kerja akhir-akhir ini. Fenomena inilah yang mendasari munculnya berbagai macam kursus Bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia. Terlepas dari bagaimana sesungguhnya mutu dari kursus-kursus Bahasa Inggris yang ada di Indonesia ini, tersirat suatu keadaan yang memprihatinkan yaitu kurang baiknya mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah.

Mengapa penulis mengambil kesimpulan demikian? Tentunya bukan tanpa dasar. Secara logika, kita dapat mengajukan argumentasi bahwa tidak mungkin kursus-kursus Bahasa Inggris sedemikian menjamurnya di Indonesia jika hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah ternyata memuaskan. Jika demikian halnya, maka kursus Bahasa Inggris yang ada hanyalah yang ditujukan untuk kepentingan-kepentingan khusus seperti untuk memperoleh sertifikat TOEFL, IELTS, dan lain-lain serta bukan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kenyataannya, mayoritas kursus Bahasa Inggris yang ada adalah yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, bukan untuk tujuan-tujuan lain.

Keadaan ini tentunya menimbulkan masalah. Bagi para siswa yang datang dari keluarga menengah ke atas, masalah kesulitan berbahasa Inggris ini dapat diatasi dengan mudah. Mereka tinggal menunjuk kursus Bahasa Inggris mana saja yang mereka suka dan mulai belajar. Tetapi, bagaimana halnya dengan para siswa yang berasal dari kalangan bawah? Hal ini tentunya merupakan kesulitan tersendiri karena, kadang-kadang, jangankan untuk membayar uang kursus, untuk makanpun mereka masih harus mencari uang selepas sekolah. Lalu apa dampaknya? Tentu sangat jelas. Karena perusahaan-perusahaan papan atas yang ada di negara ini selalu mencantumkan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu syarat untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, maka hilanglah kesempatan para siswa yang berasal dari kalangan bawah ini untuk dapat masuk ke wilayah kerja yang dapat memberikan penghasilan yang lebih besar. Mereka akhirnya hanya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris dengan gaji yang sangat jauh tingkatannya dengan perusahaan asing. Dengan demikian, taraf kehidupan mereka tentunya tidak akan jauh berbeda dengan taraf kehidupan orang tua mereka sebelumnya.

Dengan memandang alasan-alasan tersebut di atas, apakah kita sebagai guru Bahasa Inggris tidak tergerak untuk berupaya meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris melalui pelajaran Bahasa Inggris di sekolah? Sebagai kalangan yang sering disebut-sebut sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa, sangatlah tidak layak jika kita ingin dianggap sebagai pahlawan tetapi tidak berupaya untuk memajukan siswa-siswa kita. Di tengah-tengah munculnya fenomena segelintir guru-guru yang mengejar materi untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan muridnya, marilah kita usik kembali jiwa pengabdian kita untuk berupaya meningkatkan hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah agar siswa-siswa kita yang berasal dari kalangan bawah tidak semakin terpuruk dan tidak akan kalah dari siswa-siswa lain yang berasal dari kalangan berada.

Masalah-Masalah yang Timbul dalam Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Jika kita renungkan lebih dalam, adalah hal yang sangat luar biasa bahwa siswa yang telah belajar Bahasa Inggris selama minimal 6 tahun (sejak SMP) setelah lulus SMA masih tidak dapat berbicara dalam Bahasa Inggris, bahkan untuk memperkenalkan diri sendiri sekalipun. Disebut luar biasa karena jika siswa tersebut mengikuti kursus general english di suatu lembaga kursus dalam waktu yang sama, maka dapat dipastikan siswa sudah sangat mampu berbincang-bincang dalam Bahasa Inggris, bahkan mungkin sudah dapat memahami Bahasa Inggris untuk tingkatan drama, puisi, dan lain-lain. Jadi, mengapa hal ini bisa terjadi?

Berdasarkan hasil pengisian kuestioner yang penulis pernah buat pada tahun 1996 untuk tugas kuliah, terdapat beberapa masalah yang, menurut para siswa, menghambat mereka untuk menguasai Bahasa Inggris. Masalah-masalah tersebut adalah:

1. Jarangnya guru berbicara dengan Bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena menurut mereka, mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris.

2. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut.

Berdasarkan hasil kuestioner dan hasil tes pada para siswa, terlihat bahwa rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris (misalnya struktur untuk simple present tense, dan lain-lain) tetapi, SISWA TIDAK MENGETAHUI KAPAN STRUKTUR TERSEBUT HARUS DIGUNAKAN DAN BAGAIMANA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena Bahasa Inggris, sama halnya seperti Bahasa Indonesia, akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi, dan lain-lain, sementara siswa tetap saja mengalami kesulitan untuk mengartikan kata-kata yang banyak digunakan pada film, majalah, dan situs-situs internet berbahasa Inggris. Bahkan kadang-kadang, siswa sangat hapal istilah-istilah Bahasa Inggris untuk bidang politik (seperti misalnya reformation, globalization, dan lain-lain) tetapi tidak dapat menyebutkan benda-benda yang biasa mereka pakai sehari-hari dalam Bahasa Inggris (misalnya celengan, selokan, dan lain-lain). Beberapa kalangan siswa bahkan mengatakan bahwa dengan kosa kata seperti yang dipelajari di sekolah tidak mungkin siswa dapat memulai percakapan dengan orang asing dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mungkin ada benarnya juga, tidak mungkin tentunya kita tiba-tiba mengajak orang yang baru kita kenal untuk mendiskusikan industrialisasi, misalnya.

4. Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMU tidak berkesinambungan Para siswa menyatakan bahwa sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses) yang telah diajarkan di SMP di tingkatan SMU, tetapi tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas.

Jadi, sebagai seorang guru Bahasa Inggris, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? Banyak tentunya, karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah (yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berhasil dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada siswa di sekolah.

Kesimpulan dan Saran

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah. Untuk itu, penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para sesama pengajar Bahasa Inggris di Indonesia.

1. Selalu pertahankan kemampuan kita bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris agar kelancaran berbahasa tetap terjaga. Hal ini perlu karena dapat memotivasi murid-murid kita untuk dapat berbicara dengan lancar. Mungkin sulit sekali jika kita tidak pernah bertemu dengan orang yang juga dapat berbahasa Inggris. Oleh karena itu, penulis memiliki usul agar para guru Bahasa Inggris ini memiliki semacam klub (conversation club) untuk ajang bertemu dan bertukar pikiran antar sesama guru Bahasa Inggris di wilayah yang sama. Dengan demikian, keahlian kita dalam menggunakan Bahasa Inggris akan selalu tetap terjaga.

2. Selalu menekankan fungsi dan aplikasi dari semua unsur tata bahasa yang kita terangkan kepada siswa. Pastikan bahwa siswa benar-benar mengerti kapan mereka harus menggunakan struktur tersebut.

3. Berikan tambahan kosa kata yang akan bermanfaat untuk percakapan sehari-hari pada siswa dan perkenalkan siswa dengan majalah-majalah remaja berbahasa Inggris agar mereka menjadi gemar membaca dan memperoleh banyak tambahan kosakata dari majalah tersebut. Dengan demikian, siswa akan percaya diri jika harus bergaul dengan remaja asing yang berbahasa Inggris.

4. Meskipun kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah kurikulum, setidaknya pastikan bahwa pengulangan materi yang kita berikan merupakan pendalaman mengenai apa yang sudah dipelajari siswa dan bukan hanya mengulang tetapi tidak membuat siswa semakin bisa menerapkannya.

Demikian beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk kita semua. Penulis akan merasa sangat senang jika artikel ini dapat menjadi pembuka forum tukar pendapat untuk para guru Bahasa Inggris. Semoga apa yang telah dipaparkan di atas memberikan manfaat bagi kita semua.

 

13 Tanggapan

  1. Kondisi pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sangat tepat seperti yang dipaparkan dalam paper Saudara. Namun demikian faktor politik di negara kita juga sangat penting untuk diperhitungkan. Kita bisa melihat kemampuan bahasa Inggris di India dan Malaysia sangat bagus karena mereka tidak mengurus masalah metode. Pemerintahan mereka mendukungnya dengan kebijakan-kebijakan yaitu meperbolehkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar selain bahasa ibunya. Kita berharap semoga ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah, karena faktor yang penting dalam pembelajaran bahasa asing yaitu membiasakan diri menggunakan bahasa yang dipelajari. Terima kasih

  2. Apa2 yang telah dipaparkan mengenai permasalahan yang terjadi dalam pengajaran bahasa inggris diatas memang benar…hal ini bisa saja memang lebih disebabkan oleh kurikulum sekolah itu sendiri, akan lebih baik kurikulum itu sendiri disesuaikan dengan kebutuhan siswa.banyak sekolah yang lebih hanya memprioritaskan agar siswanya dapat menjawab pertanyaan2 dalam bahasa inggris saja daripada menekankan speaking ability mereka sendiri,mereka diajarkan tenses tapi tidak memahami pemakaiannya, mereka juga diajarkan vocabulary tapi tidak umum untuk digunakan sehari-hari… jadi bagi mereka yang sekolahnya tidak memiliki sistem bilingual ketika lu2s dari sekolah tersebut kemampuan bahasa inggris mereka Zero kecuali bagi mereka yg selama sekolah mengikuti semacam kursus bahasa inggris

  3. inti dari kemampuan bahasa inggris adalah mampu berkomunikasi and tentunya in English, mereka yang mampu berkomunikasi adalah mereka yang tau pemakaian setiap fugsi dari bahasa inggris itu sendiri dan hal itu bisa dikuasai ketika seseorang sering practice untuk itu lebih baik ganti kurikulum yang lebih menekankan siswa untuk mampu berbicara in English mungkin dengan cara ini siswa”terpaksa” untuk memplajari inggris to improve their speaking ability artinya siswa dipaksa untuk selalu berbicara seperti sistem pesantren setiap harinya misal saja untuk dilingkungan sekolah saja siswa diharuskan menggunakan bahasa inggris dalam berkomunikasi..lupain aja dulu soal grammar firstly mereka Pd dulu buat ngomong then grammarnya learning by doing. thanx

  4. banyak hal yang membuat pembelajaran bahasa inggris dapat berhasil, saya menyarankan bagi para guru yang mengajar bahasa inggris agar percaya diri terhadap kemampuan bahsa inggris mereka, hal itu akan menjadi motivasi bagi siswa, kemudian gunakanlah metode yang tepat usahakan jangan menggunakan metode grammatical translation yg selama ini banyak digunkan oleh guru2 disekolah, metode ini sangat mudah bagi guru sedangkan bagi siswa hal ini sangat membingungkan, siswa hanya menghetahui konteksnya saja tetapi mereka tidak tahu kapan menaplikasikannya. kemudian saya harap pemerintah juga terus mendukung pendidikan bagi para calon2 guru terutama sekali dalam penyedian pelatihan praktek bagi mereka, agar mereka tidak kaget ketika mengahadapi siswa di kelas, dan menumbuhkan motivasi mereka dalam mengajar, dan bagi siapaun yang menjadi guru jdailah guru yg kreatif, karena yang saya alami, saya tidak mendapatkan ilmu yg berarti selama saya sekolah, kebanyakan saya mendapatkan ilmu yang berguna bagi kehidupoan saya dari luar sekolah.

  5. Temen temen, nih aku punya link untuk dowload Tes TOEFL, Soal beserta Jawabannya sekalian…

    Ayoo sapa mo Downloads… Gratis kok…

    download aja di http://toeflpreparation.blogsome.com

  6. salam kenal, sekali lagi tolong kirimkan saya KTSP,RPP,PROTA dan PROSEM yang bersankut paut dengan mata pelajaran bahasa inggris.terima kasi mendahuluinya

  7. salam kenal, sekali lagi tolong kirimkan saya KTSP,RPP,PROTA dan PROSEM yang bersankut paut dengan mata pelajaran bahasa inggris.terima kasi mendahuluinya. tolongkirimkan lewat imel saya.

  8. Saya mau nanya bagaimana mengajar bahasa inggris supaya siswa cepat mengerti dan siswa menjadi senang belajar bahasa inggris melalui KTSP tolong berikan contoh mengajarnya

  9. Mas tolong dong bantu saya bagaimana cara cara yang menarik untuk pengajaran iklan ,pesan singkat , pengumuman, label. dan tolong beriyahu metodenya . juga contoh label yang banyak

  10. Dimana kita bisa membeli buku yang lengkap untuk mengajar bahasa inggris SMP yang sesuai dengan KTSP

  11. […] Ryannizz’s Weblog {Juni 3, 2008}   Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah […]

  12. […] english yuk!! By hosnan741 Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah Posted on November 28, 2006 by Mr […]

  13. terimakasih atas imformasinya,,,

Write Your Comment